Sabtu, 27 Juli 2013

Resume MBC Day 11



   MBC day ke-11 berlangsung pada tanggal 26 Juli 2013 di Basement Labtek VIII. Pada hari itu, kami dikumpulkan jam 13.00 untuk melaksanakan apel awal. Ternyata kuorum kami adalah 174, dan lagi-lagi kami tidak dapat mendatangkan anggota sebanyak itu, kami hanya mampu mendatangkan 170 orang, berarti kami gagal mencapai kuorum.
  Di awal acara kami diberi materi tentang lagu suporteran HME lainnya, yaitu Masa Bodoh, HME Bawah Tanah, dan Kami Bukan Bonek. Walaupun awalnya saya merasa aneh dengan nada dari lagu-lagu ini, tapi akhirnya saya mampu mempelajari dan menghafalkan lagu-lagu ini.
  Kemudian, kami diberikan permainan yang cukup menarik yaitu tebak kata. Awalnya kami dibagi dulu menjadi dua regu yaitu regu utara dan regu selatan. Pemain pertama dimulai dari regu selatan yang perwakilannya adalah Machi sebagai penebak dan Rozzi sebagai pemandu atau pembantu machi dalam menebak kata-kata tersebut. Katanya cukup sulit yaitu google glass, dan Machi puncukup kebingungan untuk menebaknya. Akhirnya setelah hamper empat menit kemudian Machi berhasil menebak kata tersebut. Dan selanjutnya giliran tim utara yang mendapatkan kata-kata gampang yaitu NIM tag. Dalam waktu kurang dari satu menit Arfi berhasil menebak kata tersebut, sehingga kami pun (tim selatan) harus menyerahkan poin ke tim utara, Skornya menjadi 1-0. Dan di permainan kedua kami berhasil mendapatkan poin sehingga skor 1-1. Tapi akhirnya kami kalah 2-1 oleh tim utara, sehingga kami harus mendapatkan hukuman.
   Permainan berikutnya adalah mengenai menebak orang melalui cirri-cirinya. Tapi pada saat permainan ini berlangsung kelompok utara telah mengetahui teknik permainan ini, sehingga mereka berbuat curang dengan cara menuliskan ciri-ciri wakil mereka yang sulit ditebak, sehingga mau tidak mau kami gagal mengalahkan tim utara. Esensi dari permainan ini adalah kami dapat bersenang-senang dengan angkatan kami dan juga dengan senior-senorita hingga tertawa terbahak-bahak dan tak ada rasa canggung diantara kami. Kemudian kami berolahraga bersama di saraga, yaitu bermain basket, dan yang lainnya melaksanakan supporteran seperti halnya mendukung tim HME bertanding.

Rabu, 24 Juli 2013

Resume MBC Day 10



   MBC day 10 dilaksanakan pada pukul 13.45 di Basement Labtek 8. Lagi-lagi, kami tidak dapat memenuhi jumlah kuorum yaitu 210 orang, sedangkan jumlah kami yang hadir adalah 170 orang. Karena itu, kami diberikan sanksi berupa menulis tentang eltoro beserta kegagalannya dalam memenuhi kuorum, lalu dishare melalui jejaring sosial media.
   Materi berikutnya dimulai dengan pengenalan program pengabdian masyarakat di HME yang sudah cukup terkenal yaitu Palapa. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2006, dan telah menghasilkan tiga kali community development di desa-desa terpencil yang kebetulan dilaksanakan di desa-desa kabupaten Garut. Palapa I (biasa disebut Palapa Jaya) dilaksanakan di desa Jayamukti. Awal perancangannya dimulai pada tahun 2006, dan launching pada tahun 2007. Pada Palapa I, dikembangkan proyek desa dengan tenaga mandiri, yaitu dengan membuat PLTA di desa tersebut. Palapa II dilaksanakan di desa Mekarwangi. Dengan survey pertama pada tahun 2008, dan eksekusinya pada tahun 2010. Palapa II juga mengembangkan desa mandiri energi, namun yang berbeda adalah pada Palapa ini digunakan PLTS (tenaga surya), tapi masih dalam skala yang kecil sehingga listriknya hanya digunakan pada beberapa tempat penting seperti jalan-jalan, mesjid, dll. Palapa III dilaksanakan di tempat yang sama dengan Palapa II. Kali ini, tim Palapa hanya melakukan maintenance terhadap PLTS yang telah dibangun agar dapat bekerja dengan baik lagi. Tapi tidak hanya itu, Palapa III ini pun melaksanakan kegiatan pengabdian lainnya yaitu Rumah baca, membangun peternakan domba, dan juga membangun peternakan lele.
   Kemudia kami diajari materi mengenai problem solving menggunakan metode DSPA yaitu define problem, structure problem, prioritize issue, dan action plan. Awalnya kita harus melakukan define terhadap problem yang akan kita atasi dengan cara mempertimbangkan possibility, time work, dan juga harus spesifik. Setelah itu, kita harus menstrukturkan problem dengan cara membuat issue tree, yang isinya yaitu langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Kemudian, kita harus melakukan prioritisasi terhadap langkah-langkah tersebut dengan membuat effort-impact matrix, sehingga langkah-langkah tersebut akan terseleksi. Dan yang terakhir kita dapat melakukan action plan untuk mendetailkan langkah-langkah tersebut dengan dibuat menjadi tugas-tugas yang memiliki deadline serta ada penanggung jawabnya.  

Kamis, 18 Juli 2013

Resume MBC Day 9


   MBC Day ke-9 dimulai pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2013. Dimulai pada pukul 09.30 di Basement Labtek 8. Pada saat itu kami mendatangkan 199 orang dan sepuluh orang lainnya sedang mengikuti SP.
   Materi pertama yang diberikan adalah materi leadership dan sharing pengalaman dengan Kak Nyoman Anjani, presiden kabinet KM ITB, yang bertempat di GKU Timur Lantai 4. Di awal penyampaian materinya Kak Nyoman memberikan pengetahuan dahulu mengenai apa itu mahasiswa. Mahasiswa adalah sama seperti siswa yang haknya mendapatkan pengajaran, namun memiliki tanggunag jawab yang besar dalam mengembangkan ilmunya tersebut untuk membangun negara. Lalu ia pun menyampaikan mengenai tujuan perguruan tinggi, yang singkatnya adalah sebagai berikut : mendidik dan mengembangkan kemampuan akademik tapi juga mengembangkan karakter mandiri. Dalam keperjalanannya, kabinet KM ITB tidak sama halnya seperti BEM yang memiliki koordinasi vertikal secara langsung dari rektorat, namun kabinet KM ITB dalam melakukan tindakan untuk menyuarakan KM ITB harus berkoordinasi dahulu melalui kongres.
   Bagaimana sih langkah-langkah untuk menjadi seorang pemimipin? Kak Nyoman menjawab bahwa untuk menjadi seorang pemimpin kita harus know the way, show the way, dan lead the way. Awalnya, calon pemimpin harus mengetahui terlebih dahulu situasi dan kondisi dari organisasi atau badan yang ingin dia pimpin secara mendalam beserta masalah-masalah yang menyelimutinya. Kemudian, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut melalui gagasan-gagasan yang logis. Dan yang terakhir, seorang pemimpin harus merekrut kawan-kawan yang memiliki pandangan yang sama untuk bisa bekerja sama dengan gagasan yang telah ia sampaikan tersebut. Dan dasar utama seorang pemimpin untuk dapat menjalankan hal tersebut adalah dare to dream dan dare to change. Seorang pemimpin haruslah memiliki visi yang tinggi, dan juga harus berani berubah sesuai dengan pandangan dan arahan yang baik dari orang lain.
   Menurut seorang alumni ITB yang menjabat menjadi Dirut salah satu perusahaan BUMN, kunci kesuksesan anak ITB adalah kecerdasan, keberanian, dan relasi. Tips dari Kak Nyoman terhadap kami untuk berhasil memperbanyak relasi adalah menentukan prioritas organisasi yang akan dijalankan pada tiap liburan akhir tahun semesternya.

Selasa, 16 Juli 2013

MBC Day 8


MBC day ke-8 dimulai pada pukul 08.00, saat itu kami dikumpulkan di tempat biasa yaitu Basement Labtek 8. Di day ini tidak ada materi khusus yang dilaksanakan adalah forum sampai pukul 12.00. Saat itu, kami hanya mampu mendatangkan 192 orang anggota Eltoro, sehingga kami tidak dapat memenuhi kuorum yang telah kami janjikan.
Masalah yang dibahas pertama kali dalam forum adalah evaluasi pelaksanaan wisuda. Dari persiapan wisuda itu sendiri banyak sekali yang telah kami dapat, ada kebersamaan dan kerjasama antar keluarga Eltoro, senang-senang, dan lain-lain. Namun juga terdapat beberapa masalah yang harus dievaluasi agar tidak terjadi lagi diantaranya masalah barikade, pembagian kerja yang tidak jelas, suara Danlap yang tidak jelas, persiapan untuk keadaan hujan, urutan arak-arakan, dan arak-arakan dari tunnel ke atas. Masalah barikade adalah kesalahan kami sebagai barikade yang tidak mampu menjaga formasi kami secara utuh. Solusi mengenai pembagian kerja yang tidak jelas adalah dengan membuat timeline dan pembagian kelompok untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Masalah mengenai suara Danlap yang tidak jelas seharusnya dapat diatasi apabila pemain genderang mampu menjaga formasi dan bermain secara baik dan konsisten pada ritme lagu yang dipimpin Danlap. Persiapan untuk keadaan hujan adalah sebuah masalah yang seharusnya dapat diatasi dengan melewati jalur teduh namun gundala-gundili tidak mengizinkan hal tersebut. Untuk masalah mengenai arak-arakan saat di tunnel ke atas, itu pun merupakan kesalahan dari tim barikade dan juga barisan yang tidak sigap.
Masalah berikutnya yang dibahas adalah mengenai tugas buku angkatan, review melalui blog, isu elektronik, dan laporan IEEE yang masih belum terselesaikan oleh semua anggota Eltoro. Banyak sekali alasan yang membuat kami tidak sanggup menyelesaikan tugas-tugas tersebut, terutama tugas buku angkatan yang agak banyak. Namun yang paling disayangkan, ada yang menyebutkan bahwa alasan kami tidak mengerjakan tugas tersebut yaitu karena malas dan menganggap enteng tugas-tugas tersebut. Karena itu, seniro-seniorita merasa tersinggung dan agak marah, sehingga mereka memberikan deadline yang agak mepet untuk tugas-tugas tersebut dengan konsekuensi pencoretan dari kegiatan MBC.
Dan adalagi tugas baru untuk kami yaitu tugas buku lintas angkatan. Di buku itu kami diminta untuk mengenal anggota-anggota HME 20 orang seniro, 10 orang seniorita, dan 5 orang bandito-maharani. Kami pun dievaluasi mengenai menegur anggota HME jika berpapasan. Evaluasi ini dilakukan karena ada beberapa anggota Eltoro yang saat berpapasan dengan anggota HME tidak menegur. Dan masalah lain yang dibahas adalah mengenai perusakan terhadap sarana-prasarana (rumput di sebelah tangga menuju Basement Labtek 8). Keisengan yang dibuat oleh segelintir orang ini membuat kami dimarahi oleh seniro-seniorita dan juga oleh pegawai sarpras, dan kami berjanji untuk tidak mengulanginya.

Sabtu, 13 Juli 2013

Resume MBC Day 7



   MBC Day 7 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 Juli 2013 yang dimulai pada pukul 09.00. Hari itu adalah bertepatan dengan pelaksanaan wisuda Juli untuk gundala-gundili. Kami dikumpulkan terlebih dahulu di Selasar GKU Timur, kemudian kami diberi beberapa arahan oleh para seniro dan seniorita. Jumlah kami saat itu 215 orang, jumlah yang cukup banyak untuk mengarak gundala-gundili, tapi semangat kami pun harus tetap tinggi sampai arak-arakan dan performance nanti.
   Materi pertama yang diajarkan disana adalah menyanyikan lagu mars HME. Awalnya, kami dicontohkan oleh para seniro-seniorita lalu kami diberi liriknya. Kemudian, kami disuruh untuk menghafalkannya hingga kami bisa menyanyikannya sendiri. Lagu mars ini pun membuat semagat kami bertambah. Lalu, kami dibubarkan untuk menyiapkan dekorasi dan menyiapkan kostum dan merias para performer.
   Pukul 11.30 pun telah sampai, kami langsung membawa perlatan dekorasi dan backdrop kami ke saraga, kecuali backdrop yang ukurunnya besar. Sayangnya saat itu hujan, sehingga kami harus menutupi semua dekorasi dan backdrop kami dengan payung. Akhirnya, kami sampai di saraga tepat waktu, kemudian kami berbaris di pinggir lapangan sepakbola dikomandoi oleh seniro. Sialnya, ternyata urutan tampil kami masih cukup lama, sehingga kami harus menunggu beberapa jam.
   Akhirnya giliran kami pun tiba, para gundala-gundili sudah menanti kami di gerbang keluar sabuga. Kami pun langsung berbaris dengan formasi U seperti yang telah diajarkan. Keramaian dari para gundala-gundili dan juga meriahnya lagu-lagu yang kami nyanyikan membuat kami tambah bersemangat untuk mengarak gundala-gundili. Setelah itu, kami membentuk formasi arak-arakan, sampai di gerbang tunnel kami secara sporadis mengubah bentuk barisan. Di tunnel pun semangat kami masih bergelora apalagi ketika kami menyanyikan mars dan meneriak-neriakan EL... Elektro!. Sayangnya, ketika keluar tunnel barisan kami rusak, sehingga barikade untuk gundala-gundili pun rusak, akibatnya banyak para alumni yang mengganggu para gundala-gundili. Yang lebih parah lagi, ada seorang gundala yang diborgol dengan sebuah gerobak, dan gerobak tersebut harus mengikuti arak-arakan.
   Saat itu hujan sangat deras, tapi semangat kami untuk arak-arakan masih tinggi. Kami menyanyikan terus-menerus lagu-lagu HME. Kemudian, tiba saatnya untuk para performer untuk tampil. Hujan saat itu deras, tapi performance kami tidak rusak sama sekali. Walaupun ada beberapa kesalahan tapi kami berhasil menampilkan kemampuan terbaik kami saat itu. Hingga akhirnya kami pun mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para gundala-gundili dan seniro-seniorita.

Kamis, 11 Juli 2013

Resume MBC Day ke-6


   MBC Day ke-6 dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2013, yang bertempat di saraga. Awalnya, kami dikumpulkan di galeri seni Siliwangi pada jam 08.20. Setelah dikumpulkan, kami digiring menuju ke salah satu parkiran di luar saraga. Disana kami diberi materi mengenai lagu-lagu baru, yaitu lagu Disini EL, HME Himpunanku, dan Percayalah. Lalu, kami seangkatan dites menyanyi tentang semua lagu yang telah diajarkan kepada kami.
   Setelah itu, kami dibawa ke lapangan sepak bola, tepatnya di track lari. Disana, kami diajarkan mengenai dua formasi yang akan digunakan untuk arak-arakan wisuda besok sabtu. Formasi yang pertama yaitu formasi penyambutan. Formasi ini digunakan untuk menyambut para gundala-gundili yang keluar dari sabuga. Formasinya yaitu berbentuk huruf U dengan di bagian depan pintu keluar sabuga terdapat 35 banjar orang performer, di depannya terdapat lima orang maskot yang akan menunggu gundala-gundili, dan yang lainnya atau yang non-performer akan membuat barisan disisinya dengan jumlah maksimal adalah tiga syaf.
   Kemudian, kami diajarkan formasi untuk arak-arakan. Formasi tersebut terdiri dari enam banjar. Banjar terdepan diisi oleh empat orang maskot, dengan dua orang pemegang bendera di sisi kanan dan kirinya. Lalu barisan berikutnya diisi oleh para performer yang membentuk enam banjar juga. Kemudian diikuti oleh empat banjar gundala-gundili, yang di banjar paling kanan dan paling kirinya diisi oleh pengarak dari Eltoro, yang berfungsi untuk menjaga barisan gundala-gundili, dan juga untuk menjaga gundala-gundili dari ancaman luar. Kemudian barisan berikutnya diikuti oleh para pengarak sebanyak enam banjar. Saat itu, kami pun melakukan simulasi arak-arakan dengan cara mengitari track lari Saraga sebanyak dua kali sambil menyanyikan lagu-lagu HME. Rute yang akan ditempuh kami pada arak-arakan adalah dengan melalui track lari Saraga, lalu masuk ke tunnel, melalui Sanken keluar ke lintasan Barat luar lalu sampai ke gerbang depan, tepatnya di depan jam gadang. Melalui simulasi ini, esensi yang saya dapatkan adalah bagaimana kita bekerja secara satu tim untuk mengompakkan barisan dan juga mengompakkan nyanyian. Kemudian, arak-arakan nanti merupakan hasil dari seluruh kerja keras kami dari mempersiapkannya selama lebih dari seminggu, dan semoga kepuasan dalam hasil ini akan kami peroleh. 

Senin, 08 Juli 2013

Resume MBC Day 5



   MBC day 5 dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2013. Tidak seperti day-day sebelumnya MBC day ini dilaksanakan pada pukul 07.00, kumpulnya di Basement Labtek 8. Pada saat apel pagi, ternyata jumlah kami sangat sedikit yaitu 166 orang, akhirnya dengan terpaksa seniro dan seniorita membubarkan kami,serta kami diminta untuk dapat mendatangkan orang sebanyak mungkin selama 45 menit. Akhirnya, kami bubar dan langsung menuju dopping untuk melakukan cek konfirmasi ke teman yang belum hadir dan mendatangkan teman yang belum hadir dengan menjemputnya jika itu memungkinkan.
   Akhirnya setelah 45 menit berjalan, kami kumpul kembali ke Basement Labtek 8, jumlah kami saat pertama kali berkurang karena ada beberapa teman yang sedang menjemput teman lainnya. Setelah teman-teman kami kembali, ternyata jumlah kami bertambah. Kemudian, kami melakukan pengabsenan dengan memakai NIM tag yang telah kami buat dan juga melakukan cek spek.
   Materi untuk hari ini dilakukan di pull bus (bekas parkiran gerbang belakang). Materi pertama adalah melakukan tes kepada kami tentang lagu-lagu HMe yang telah diberikan oleh seniro-seniorita di pertemuan sebelumnya. Saat itu kami dites secara individu oleh beberapa seniro dan seniorita, ada beberapa orang yang telah lancar menyanyikan lagup2 tersebut dan adapula yang masih belum bisa menghafalkan lagu2 tersebut. Yang bisa kami dapat mengenai menyanyikan lagu-lagu ini adalah
ini merupakan rasa memiliki pertama kita akan HME ITB dan dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut seakan-akan kita telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari HME ITB.
   Materi berikutnya yaitu mengenai buku angkatan dan saling mengenal antarteman seangkatan. Kami disuruh mengumpulkan buku angkatan kami ke seluruh seniro dan seniorita. Kondisi saat itu, buku angkatan kami belum terselesaikan, ada yang masih belum diisi secara penuh biodata temannya, ada yang masih belum menempelkan foto, dan lain-lain. Namun akhirnya dengan menggunakan buku angkatan kami yang paling lengkap di setiap banjar, dilakukan tes kenalan kepada kami.Saat itu, banyak juniro dan bonita yang telah hafal hampir seluruh anggota ELtoro yang ditanyakan oleh seniro, tapi masih adapula yang hanya hafal beberapa orang saja. Sehingga setelah tes berlangsung, kami dimarahi oleh seniro dan kami dianggap telah gagal melakasanakan tugas buku angkatan. Kemudian, sebagai ketua angkatan kami, Septian diminta oleh seniro untuk menyebutkan satu-persatu anggota Eltoro yang hadir pada pelakasanaan materi tersebut. Sayang sekali, Septian tidak dapat menyebutkan salah satu dari anggota kami, sehingga Septian mendapatkan marah, serta kami pun dimarahi lagi...huhuhu. Setelah itu kami melaksanakan isoma. Esensi yang telah kami dapat mengenai materi ini adalah dengan saling mengenalnya kami, baru kami dapat membentuk sebuah keluarga yang utuh, tapi ternyata kami telah gagal menjalankannya, itu artinya kami masih belum dapat dikatakan kelarga yang sesungguhnya.
   Kemudian, materi berikutnya yaitu forum yang membahas mengenai progress dari tugas2 yang telah diberikan oleh seniro-seniorita kepada kami. Yang pertama kali dibahas adalah mengenai bendera dan baligho. Kami saat itu mengatakan bahwa tugas2 tersebut dilaksanakan selama sehari dua malam, dengan keadaan yang cukup terburu-buru karena masih adanya tugas-tugas lain yang harus dikerjakan. Namun, akhirnya setelah kami melaksanakannya secara bersama-sama kami dapat
melakasanakan tugas tersebut dengan hasil yang sangat baik, walaupun ada beberapa anak yang tidak mengerjakannya dikarenakan ada keperluan urgen lain. Esensi dari pengerjaan tugas tersebut yaitu kami menjadi dapat sering berinteraksi dengan teman lainnya, dan kami pun dilatih bekerjasama dengan baik sebagai sebuah tim.
   Tugas berikutnya yang dibahas yaitu mengenai pembuatan panji HME. Tugas ini berbeda dari tugas baligho dan bendera yang harus dikerjakan oleh orang yang banyak, tugas ini dekerjakan oleh sedikit orang namun yang terbagi oleh beberapa tim. Ada tim yang bekerja membuat desain serta frame untuk panji ini dan adapula tim yang membuat LED dan sistem elektro lainnya pada panji ini. Yang dapat saya tangkap mengenai esensi tugas ini yaitu sama seperti tugas sebelumnya, kita dilatih bekerjasama dengan baik, namun melalui tugas ini kita pun diajarkan mengenai pembuatan management tugas yang baik sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini dengan baik secara efektif, maksudnya dengan menggunakan tenaga kerja yang cukup dan efisien.
   Materi berikutnya yaitu mengenai pembuatan NIM tag. Tugas ini awalnya dikerjakan oleh suatu tim, namun setelah kami analisis cara seperti ini kurang efektif, sehingga kami melaksanakan tugas ini dengan mengadakan suatu workshop. Awalnya tim tersebut membuat sebuah NIM tag yang menjadi prototipe dan menjadi contoh bagi anggota lain (foto dll dishare di grup fb). Dan saat workshop berlangsung, kami dibagi beberapa grup kecil yang diantara grup2 tersebut sudah ada anak2 yang expert di bidang penyolderan ini. Workshop ini dilakasanakan selama dua hari dua malam, sampai akhirnya semua anggota Eltoro berhasil melaksanakan tugas ini dengan baik walaupun ada beberapa orang yang NIM tag nya rusak pada saat pembungkusan. Namun, seniro-seniorita menilai bahwa NIM-tag yang telah kami buat ini tidak bagus, sehingga kami diminta untuk me-repaire-nya dan juga membuat NIM tag kami lebih baik lagi. Esensi yang kami dapat mengenai tugas ini yaitu yang pertama adalah kami mendapatkan sebuah ilmu mengenai keprofesian kami yang dituntut setiap orang harus dapat mengoprek alat2 elektonik, dan juga merupakan kegiatan mengoprek pertama bagi orang2 yang sebelumnya belum pernah mengoprek.
   Tugas berikutnya yang dibahas adalah mengenai pembuatan buku angkatan. Seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya bahwa kami masih gagal dalam menjalankan tugas ini, jadi kami harus memperbaikinya dengan deadlinenya yaitu di day berikutnya untuk beberapa orang, buku angkatan ini harus sudah lengkap. Kemudian hal terakhir yang dibahas yaitu mengenai kuorum yangbaru. Setelah mengalami forum yang alot dan bergerak stagnancy, akhirnya kuorum kami yang baru berhasil dibuat yaitu sebanyak 228 orang. Dengan jumlah tersebut kami harus bekerja lebih keras beberapa kali lipat dalam mengajak teman-teman lainnya mengingat jumlah deviasi kenaikan anggota yang tidak hadir karena sakit menaik sangat tajam.